Tanaman Kina : Klasifikasi, Budidaya dan Pemeliharaannya

Tanaman Kina : Klasifikasi, Budidaya dan Pemeliharaannya


Tanaman kina adalah salah satu tumbuhan yang hidup di hutan dan sangat langka, karena jarang dikembangkan secara umum di perkebunan rakyat. Tanaman kina sejak lama dikenal sebagai tanaman biofarmaka, atau tanaman yang termasuk dalam bahan baku obat-obatan. Bagian tanaman yang digunakan adalah bagian kulit karena dapat mengobati malaria dan penyakit lainnya

Sebagaimana disebutkan, kulit kina merupakan bahan baku obat penyakit malaria dan penyakit jantung. Obat tersebut sangat diperlukan untuk kesehatan manusia. Di samping sebagai bahan obat seperti untuk depuratif, influenza, disentri, diare, dan tonik. Kina juga digunakan sebagai bahan baku kosmetika, minuman penyegar dan industri penyamakan



Klasifikasi Tanaman Kina

Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Keluarga : Rubiaceae
Genus : Chinchona
Spesies : Chinchona spp.

Morfologi Tanaman Kina

Syarat Tumbuh

  1. Curah hujan tahunan untuk lokasi budidaya kina yang ideal adalah 2.000-3.000mm/tahun dan merata sepanjang tahun.
  2. Tanaman ini menyukai daerah dengan ketinggian 800-2.000 mdpl dengan ketinggian optimum untuk budidaya tanaman kina adalah 1.400-1.700 mdpl.
  3. Tanaman tumbuh baik pada temperatur antara 13,5-210 C.
  4. Tanaman menghendaki daerah beriklim lembab dengan kelembaban relatif harian minimum dalam satu tahun 68 % dan 97 %.
  5. Tanah yang cocok untuk tanaman kina adalah subur, gembur, banyakmengandung bahan organik, tidak bercadas dan berbatu.
  6. Derajat keasaman (pH) antara 4,6-6,5 dengan pH optimum 5,8

Jenis Tanaman Kina

  1. Chinchona succirubra, Tanaman berupa pohon dengan tinggi hingga 17m, cabang berbentuk galahyang bersegi 4 pada ujungnya, mula-mula berbulu padat dan pendekkemudian agak gundul dan berwarna merah. Daun letaknya berhadapan danberbentuk elips, lama kelamaan menjadi lancip atau bundar, warna hijausampai kuning kehijauan, daun gugur berwarna merah.
  2. Chinchona calisaya, Letak daun berhadapan, bentuk bundar sungsang lonjong, panjang 8-15cm, lebar 3–6cm, permukaan bagian bawah berbulu halus seperti beludru terutama pada daun yang masih muda, panjang tangkai 1–1,5cm. Bunga bentuk bintang, berbau wangi dengan ukuran panjang 9mm.
  3. Chinchona ledgeriana, Tinggi pohon antara 4–10m, cabang bentuk segi empat, berbulu halus atau lokos. Daun elip sampai lanset, bagian pangkal lancip dan tirus, ujung daun lancip dan jorong, helaian tipis, berwarna ungu terang tetapi daun muda berwarna kemerahan, tangkai daun tidak berbulu, berwarna hijau atau kemerahan, panjang tangkai 3–6 mm. Ukuran daun panjang 25,5–28,5cm,lebar 9–13cm.

Budidaya Tanaman Kina

  • Pembibitan Tanaman
Kina banyak diperbanyak dengan cara vegetatif, penyiapannya dilakukan dengan semai sambung, stek sambung, semai ledger, dan stek ledger
  • Penanaman
  1. Pembuatan Lubang Tanam, lubang tanam dapat dilakukan antara 20x20x40cm sampai 30x30x40cm.
  2. Periode Tanam, dilakukan pada awal musim hujan kondisi tersebut untuk menghindari penguapan dari penguapan yang terlalu tinggi.
  3. Tanaman Pelindung, tanaman pelindung ini berupa legum Crotalaria atau Tephrosia.
  • Pemeliharaan
  1. Penyulaman, Penyulaman dilakukan satu bulan setelah penanaman, dilakukan secara terus-menerus sampai 3 bulan, menjelang kemarau.
  2. Penyiangan,   Penyiangan dimaksudkan untuk penggemburan tanah sedalam 10 cmdengan menggunakan cangkul. Penyiangan dilakukan 1,5–2 bulan sekali. Kegiatan penyiangan sampai umur 2-3 tahun.
  3. Pembumbunan, pembumbunan dilakukan pada tanaman muda saat pemberian pupuk organik kompos
  4. Pemupukan. Pemupukan dibagi menjadi 2 yaitu dengan pupuk organik dan pupuk konvensional.
Pupuk organik diberikan untuk tanaman muda sekitar 5-7kg pertanaman per 2-3bln, sedangkan tanaman dewasa 10-12 kg pertanaman per 6 bulan. Pemupukan konvensional, dapat dilakukan dengan dosis sebagai berikut :


Organisme Pengganggu Tanaman

  • Hama
  1. Ulat
  2. Penggerek cabang merah (Zeuzera coffeae)
  3. Penggerek pangkal batang (Phasus damor)
  4. Penggerek cabang (Xyleberus Sp)
  5. Penggerek pucuk (Alcalides chinchonae)
  6. Kutu putih (Pseudaulacaspis pentagona)
  7. Helopeltis (Helopeltis theivora, H. Antonii)
  • Penyakit
  1. Kanker batang
  2. Jamur upas (Upasia salmonicolor)
  3. Mopog (Rhizoctonia solani)

Pasca Panen

  • Penyortiran basah
Penyortiran basah dilakukan pada saat tanaman kina baru dipanen lalu dicuci dengan air bersih hingga semua kotoran tidak nampak.
  • Pengeringan
Pengeringan dilakukan hingga kadar airnya dibawah 8%, teknis pengeringannya dapat menggunakan teknologi oven atau dengan penjemuran sinar matahari.
  • Penyortiran kering
Selanjutnya lakukan sortasi kering pada bahan yang dikeringkan dengan memisahkannya dari benda-benda asing atau kotoran-kotoran lain. Timbang jumlah bahan hasil penyortiran ini (untuk menghitung rendemennya).
  • Pengemasan
Pengemasan dilakukan pada wadah yang bersih dari kotoran serta kedap udara agar kulit tanaman kina terbebas dari kontaminasi benda luar.

Panen

  • Penyimpanan
Kondisi gudang harus dijaga agar tidak lembab dan suhu tidak melebihi 300°C,dan gudang harus memiliki ventilasi baik dan lancar, tidak bocor, terhindardari kontaminasi bahan lain yang menurunkan kualitas bahan yangbersangkutan, memiliki penerangan yang cukup (hindari dari sinar mataharilangsung), serta bersih dan terbebas dari hama gudang



Demikian artikel yang dapat ZalrizBlog berikan mengenai Budidaya Tanaman Kina, Klasifikasi dan Pemeliharaannya apabila menurut sobat ertikelnya bermanfaat, jangan lupa share yaa, terima kasih👀